Ingat, tidak boleh mendoakan jelek Presiden dan Pemerintah. Tujukanlah terus doa baik untuk pemimpin kita.
Inilah salah satu prinsip penting yang telah digariskan oleh para ulama Ahlus Sunnah. Siapa saja pemimpin atau penguasa kita, kita tidak boleh mendoakan jelek pada mereka.
Ada perkataan yang amat bagus dari Al Imam Abu Muhammad Al Hasan bin ‘Ali bin Khalaf Al Barbahari –rahimahullah-dalam kitab beliau Syarhus Sunnah (hal. 113-114),
وإذا رأيت الرجل يدعو على السلطان فاعلم أنه صاحب هوى
Jika engkau melihat seseorang yang mendoakan jelek pada penguasa, ketahuilah bahwa ia adalah ahlul bid’ah,
وإذا سمعت الرجل يدعو للسلطان بالصلاح فاعلم أنه صاحب سنة إن شاء الله
Jika engkau mendengar orang yang mendoakan kebaikan pada penguasanya, ketahuilah bahwa ia adalah ahlus sunnah,
يقول فضيل بن عياض لو كان لي دعوة مستجابة ما جعلتها الا في السلطان
Fudhail bin ‘Iyadh berkata, “Seandainya aku memiliki satu doa yang mustajab (terkabulkan), tentu akan kutujukan doa tersebut pada pemimpin.”
قيل له يا أبا علي فسر لنا هذا قال إذا جعلتها في نفسي لم تعدني وإذا جعلتها في السلطان صلح فصلح بصلاحه العباد والبلاد
Ada yang bertanya pada Fudhail, “Kenapa bisa begitu? Jelaskanlah pada kami.” Beliau menjawab, “Jika aku tujukan doa tersebut pada diriku saja, maka itu hanya bermanfaat untukku. Namun jika aku tujukan untuk pemimpinku, maka rakyat dan negara akan menjadi baik.”
فأمرنا أن ندعو لهم بالصلاح ولم نؤمر أن ندعو عليهم وإن جاروا وظلموا لأن جورهم وظلمهم على أنفسهم وصلاحهم لأنفسهم وللمسلمين
Maka kami diperintah untuk mendoakan kebaikan pada pemimpin dan tidak diperintah untuk mendoakan jelek untuk mereka. Jika mereka berbuat zalim, kezaliman itu mereka akan tanggung sendiri. Namun jika mereka baik, maka kebaikannya akan tertuju pada diri mereka dan kaum muslimin secara umum. (*)
Demikian apa yang disebutkan oleh Al Barbahari rahimahullah.
Moga bisa menjadi nasehat bagi kita semua karena ada yang tidak suka dengan pemerintah atau pemimpinnya yang muslim saat ini. Pemimpin tersebut tetap didoakan kebaikan, bukan didoakan jelek (didoakan akan lengser, gagal, atau semacam itu). Renungkan baik-baik nasehat berharga yang telah disebutkan di atas.
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
Baca pula artikel: Doa untuk Pemimpin Negeri.
Referensi:
Syarhus Sunnah, Al Imam Abu Muhammad Al Hasan bin ‘Ali bin Khalaf Al Barbahari, terbitan Maktabah Daril Minhaj, cetakan ketiga, tahun 1431 H.
—
Selesai disusun menjelang Ashar di Darush Sholihin, Senin, 25 Dzulhijjah 1435 H (20-10-2014)
Oleh Al Faqir Ilallah: M. Abduh Tuasikal, MSc
Artikel Rumaysho.Com
Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh Tuasikal, Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoCom, Instagram RumayshoCom
Segera pesan buku Ustadz Abduh Tuasikal “10 Pelebur Dosa” di Toko Online Ruwaifi.Com via sms +62 852 00 171 222 atau BB 27EACDF5 atau WA +62 8222 604 2114. Kirim format pesan: pelebur dosa#nama pemesan#alamat#no HP#jumlah buku. Harga Rp.6.000,- (belum termasuk ongkir). Pesan banyak bisa raih diskon. Segera order!